Palu adalah sebuah kota sekaligus merupakan ibu kota provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia.
Secara astronomis Kota Palu terletak antara 0°36' - 0°56' Lintang Selatan dan 119°45' - 121°1' Bujur Timur, tepat berada di bawah garis Katulistiwa dengan ketinggian 0 - 700 meter dari permukaan laut.
Kota Palu |
Secara Administratif, Kota Palu adalah ibukota Propinsi Sulawesi Tengah.
Kota Palu dibagi dalam 4 (empat) kecamatan dan 43 kelurahan dengan wilayah seluas 395,06 km².
SEJARAH SINGKAT KOTA PALU
Kota Palu awalnya adalah kota kecil yang menjadi pusat kerajaan Palu.
Setelah penjajahan Belanda maka kerajaan ini merupakan bagian dari
wilayah kekuasaan, Onder Afdeling Palu. Onder Afdeling Palu membawahi 3
Landschap yakni :
- Landschap Palu
- Landschap Kulawi
- Landschap Sigi Dolo
Pada saat Perang Dunia II sekitar tahun 1942 Kota Donggala sebagai
ibukota Afdeling Donggala dihancurkan baik oleh pasukan Sekutu maupun
Jepang sehingga pusat pemerintahan dialihkan ke Palu sekitar tahun 1950,
yang berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 tahun 1950 menjadi wilayah
daerah Sulawesi Tengah dan berkedudukan di Poso, sedangkan Kota Palu
hanya merupakan tempat kedudukan Kepala Pemerintahan Negeri (KPN)
setingkat Wedana. Lebih jauh Kota Palu berkembang setelah dibentuknya
Residen Koordinator Sulawesi Tengah Tahun 1957 membuat status Kota Palu
menjadi Ibukota Karesidenan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 tahun 1964 dengan terbentuknya
Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah, telah memberi arti dan peran
yang lebih baik bagi Kota Palu karena menjadi Ibukota Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah. Dengan semakin besarnya peran kota ini dalam
bidang pemerintahan dan pembangunan, berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 1978 maka Kota Palu di tetapkan menjadi Kota
Administratif.
Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1994 telah dibentuk Kotamadya Daerah Tingkat II Palu yang mempunyai wilayah meliputi :
- Kota Administratif Palu
- Sebagian wilayah Kecamatan Tavaili
- Kecamatan Palu Utara
- Kecamatan Palu Timur
- Kecamatan Palu Barat
- Kecamatan Palu Selatan
- Kecamatan Mantikulore
- Kecamatan Ulujadi
- Kecamatan Tatanga
- Kecamatan Tawaeli
SUHU DAN KELEMBABAN UDARA KOTA PALU
Kota Palu memiliki dua musim, yaitu musim panas dan musim hujan, sebagaimana dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Musim panas terjadi antara bulan April - September, sedangkan musim hujan terjadi pada bulan Oktober dan Maret. Hasil pencatatan suhu udara pada Stasiun Udara Mutiara Palu tahun 2008 bahwa rata-rata suhu udara adalah 26,60°C, sedangkan bulan-bulan lainnya suhu udara berkisar antara 25,90°C - 27,10°C. Kelembaban udara rata-rata tertinggi terjadi pada bulan Agustus yang mencapai 83,00 %, sedangkan kelembaban udara terendah terjadi pada bulan Februari yaitu 75,00 %.
KEADAAN GEOLOGI KOTA PALU
Keadan geologi Kota Palu secara umum sama untuk semua kecamatan yaitu jenis tanah Alluvial yang terdapat di lembah Palu. Secara umum formasi geologi tanah di Kota Palu ini yang dilaporkan SPRS menunjukkan bahwa formasi geologinya terdiri dari batuan gunung berapi dan batuan terobosan yang tidak membeku (Inncous Intrusiverocks). Disamping pula batuan-batuan metamorfosis dan sedimen. Dataran lembah Palu diperkirakan cocok untuk pertanian intensif. Geologi tanah dataran lembah Palu ini terdiri dari bahan-bahan alluvial dan colluvial yang berasal dari metaforsis yang telah membeku. Disamping itu tanahnya kemungkinan bertekstur sedang. topografi daerah ini adalah datar sampai berombak-ombak dengan beberapa daerah yang berlembah.
CURAH HUJAN DAN KEADAAN ANGIN KOTA PALU
Curah hujan tertinggi yang tercatat pada Stasiun Meteorologi Mutiara Palu tahun 2008 terjadi pada bulan Agustus yaitu 199,00 mm, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada Oktober yaitu 12,80 mm. Sementara itu kecepatan angin pada tahun 2008 rata-rata berkisar antara 3 - 5 knots.
Referensi : Website Pemerintah Kota Palu
Picture : Wikimapia Capture