Topesino, Sekolah Daun |
Topesino adalah sebuah dusun yang terletak di lereng Gunung Gawalise, Kabupaten Sigi, Propinsi Sulawesi Tengah. Kehidupan masyarakat di dusun ini sangatlah bersahaja dengan kondisi yang seluruhnya masih di bawah garis kemiskinan. Rumah tinggal mereka sangatlah sederhana, yang hanya terbuat dari berbagai jenis pelepah daun bahkan ilalang. Tinggal tersebar, berpencar di lereng-lereng dan di balik-balik bukit.
Untuk mencapai dusun ini hanya dapat ditempuh berjalan kaki dan mendaki di atas kemiringan empat puluh lima derajat dalam waktu tempuh lima jam yang sangat melelahkan. Masyarakat yang tinggal di dusun ini adalah masyarakat suku Kaili sub etnis Kaili Inde. Di antara jumlah penduduk sebanyak 175 jiwa dari 48 keluarga, terdapat 65 jiwa anak-anak berusia sekolah.
Pada tahun 2007 atas upaya beberapa orang pemuda dari dusun Topesino dan desa Mantikole dibangunlah sebuah sekolah sebagai tempat belajar untuk anak-anak dusun ini. Bangunan yang sangat sederhana mereka sebut dengan Sekolah Daun. Sebagaimana pada umumnya bangunan yang terdapat pada dusun ini sekolah daun ini pun terdiri dari bermacam-macam daun dan pelepah, serta rumput ilalang. Kondisi di dalam sekolah atau kelas pun sangat memprihatinkan. Meja sebagai tempat menulis hanya terbuat dari dua buah lembar papan yang ditopang dengan kayu, itupun hanya bisa digunakan untuk beberapa orang anak saja. Anak-anak lainnya harus duduk bergerombol dan menumpuk di atas balai-balai yang terbuat dari belahan bambu dan pelepah daun.
Melihat kondisi mereka sebagai anak bangsa, mungkinkah menyadarkan kita bahwa masih banyak anak-anak saudara-saudara kita yang belum mendapat kesempatan mengenyam pendidikan dengan fasilitas pantas, di tengah berlombanya sekolah-sekolah di kota untuk sekedar mendapat sebutan sekolah bertaraf internasional.
Inilah Sekolah Daun dusun di atas awan Topesino, dalam keterbatasan, ketertinggalan, dan kepapaan mereka tetap mengejar dan berusaha menemukan makna pembelajaran untuk mempersiapkan diri sebagai anak pewaris bangsa, di tengah gencarnya kasus korupsi dan hingar-bingar negeri yang sibuk membangun politik.
EmoticonEmoticon